Tiada Tuhan Selain Allah, Muhammad Rasulullah

Rabu, 10 November 2010

TIPS HAJI MABRUR CARA RASULULLAH SAW

Ritual haji yang dilakukan umat Islam sekarang mengikuti cara yang dilakukan Rasulullah. Anda ingin mengetahui bagaimana cara haji Rasulullah? Berikut tata cara dan urutan haji Beliau:

Berpakaian Ihram

Pada hari sabtu, 25 Zulkaedah tahun 10 hijrah, Rasulullah saw telah menyempurnakan amalan-amalan sunat ihram, mamakai ihram dan berniat ihram di Zulhulaifah (Bir Ali) sekarang yang berjarak 10 km dari Madinah.
Bagaimana dengan wanita yang baru saja melahirkan? Rasulullah saw memerintahkan untuk segera mandi dan kembali berihram. Ini dicontohkan ketika Rasulullah saw bertemu dengan rombongan Asma binti Uwais yang baru saja melahirkan. Kepada Asma Beliau memerintahkannya untuk segera mandi dan memakai kembali ihramnya.

Membaca Talbiyah

Setelah salat di masjid setempat, Beliau bergegas menuju Al-Baida (salah satu tempat di dekat masjid) dan Rasulullah saw memimpin para jamaah membaca Talbiyah dengan keras, "Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaika laa syarika laka labbaik, Innal hamda wanikmata laka wal mulk laa syarika lak", artinya "Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi perintah-Mu, Ya Allah, sesungguhnya segala puji dan nikmat itu adalah milik-Mu.

Berniat Haji

Setelah mengeraskan bacaan Talbiyah tersebut Rasulullah saw berniat haji. Mengapa tidak sekalian saja berniat umrah? Rasulullah saw tidak melakukannya, sebab saat itu memang belum mengetahui tentang ibadah umrah, sebagaimana hadis beliau, "waktu itu, kami hanya niat haji, sebab kami belum tahu tentang umrah".

Tawaf

Setelah berniat haji, Rasulullah saw segera kembali ke Makkah (ka'bah). Sebelum memulai tawaf, Rasulullah saw memegang dan mencium Hajar Aswad. Kemudian Rasulullah jalan cepat (raml) pada tiga putaran pertama dan setelah itu berjalan biasa (masyi). Sehabis tawaf selanjutnya Beliau pergi ke Maqom Ibrahim serta membaca doa dalam surat Al Baqarah ayat 125.

Salat Dua Rakaat

Setelah itu Rasulullah saw salat sunnah dua rakkat di antara Maqom Ibrahim dan Ka'bah. Pada rakaat pertama membaca surat Al Kafirun dan rakaat kedua surat Al Ikhlas. Sehabis salam, Beliau kembali ke rukun Hajar Aswad dan mengusap serta menciumnya.

Sa'i

Setelah itu Rasulullah saw keluar menuju Bukit Shafa untuk menjalankan sa'i. Begitu mendekati Bukit Shafa, Rasulullah saw membaca surat Al Baqarah ayat 158. Rasulullah saw memulai sa'i dari Bukit Shafa dan Beliau mengumandangkan takbir 3 kali dan berdoa: "Laa ilaaha illahllah wahdahu laa syariikalah, lahulmulku wa lahul hamdu wahuwa 'alla kulli syaiin qadir. Laa ilaaha illallah wahdah anjaza wa'dah wanashara 'abdah wa hazamal ahzaba wahdah. Artinya, "Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa. Tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah kerajaan (kekuasaan) dan segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan selain Allah, satu-satunya yang Mahamenepati janji-Nya dan menolong para hamba-Nya dan menghancurkan musuh-musuh-Nya sendirian.
Setelah itu Rasulullah saw turun dari Bukit Shafa ke Marwah dan setibanya di Bathul Waadi, Rasulullah saw melanjutkan melakukan sa'i, dengan jalan cepat sampai ke bagian yang agak naik (disunahkan jalan cepat bagi jamaah pria), kemudian berjalan biasa sampai ke Bukit Marwah, menghadap kiblat dan bertakbir seraya berdoa sebagaimana saat berada di Bukit Shafa.

Tawaf dan Sa'i

Selama 4 hari Rasulullah saw berada di Makkah, menyelesaikan tawaf dan sa'i bersama istri dan para sahabat. Dengan demikian, Beliau menyebutkan bahwa yang demikian itu berarti Rasulullah saw telah melakukan sebagian Haji Ifrad bersama ratusan sahabat. Sedangkan yang lainnya ats petunjuk Nabi saw melakukan Haji Tamatuk.

Menuju Mina

Pada hari Tarwiyah (8 Zulhijjah)10 H, dengan memakai pakaian ihram untuk haji, Rasulullah bersama para sahabat berangkat menuju Mina dengan unta selama satu hari
satu malam. Sesampainya di Mina Rasulullah salat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, Shubuh dan beristirahat menunggu terbitnya matahari.

Wukuf

Setelah Shubuh Beliau mendirikan tenda di Namirah (dekat Arafah). Pagi itu bertepatan dengan hari Arafah (9 Zulhijjah, 10 H) Rasulullah meninggalkan Mina menuju Arafah. Di sela-sela perjalanan Beliau berhenti atau berdiri di Muzdalifah.
Waktu itu, Rasulullah saw tidak segera masuk ke Arafah, melainkan tinggal beberapa saat di Namirah sampai matahari tergelincir. Setelah itu Beliau berangkat menuju lembah Wadi Aranah (Bathul Wadi) dekat Arafah dan berkhutbah.
Begitu waktu Dzuhur tiba, Rasulullah saw sudah sampai di Arafah. Beliau melaksanakan salat Jamak Taqdim (Ashar dan Dzuhur) dengan dua iqamat.
Setelah itu barulah Rasulullah saw menuju tempat wukuf di tengah-tengah Arafah di kaki Bukit Jabal Rahmah. Di tempat inilah Beliau sambil mengahadap kiblat, berdoa dan berzikir sampai matahari terbenam.

Menuju Muzdalifah

Setelah wukuf, Rasulullah munuju Muzdalifah (lembah sepanjang 4km di antara Lembah Muhassir sebelah barat dan Al-Ma'zamin di sebelah timurnya, Rasulullah salat jamak Ta'khir (Maghrib dan Isya) dengan satu adzan dan satu iqamat dan tidak salat sunnah apapun di antara keduanya.

Melempar Jumroh

Setelah itu Rasulullah bermalam sampai terbit fajar, mempersiapkan tenaga untuk melempar jumroh di Mina. Seusai salat Shubuh Beliau naik unta dan berhenti sejenak di Al-Masy'aril Haram (sebuah bukit terletak di perbatasan Mudzalifah), Rasulullah saw berhenti sejenak menghadap kiblat lalu berdoa dan bertakbir.
Rasulullah melempar jumroh Aqabah tujuh kali diselingi takbir yang dilakukan dari arah Bathul Wadi Mina. Perlu dicatat, lokasi Jumroh Aqabah dan Lembah Muhassir tidak termasuk daerah Mina sehingga sah untuk bermalam.

Memotong Hewan Kurban

Selesai melontar Jumroh, Rasulullah memotong 100 ekor unta, 63 ekor di antaranya beliau potong sendiri sedan yang 37 ekor lagi diserahkan kepada Ali bin Abi Thalib.
Setelah prosesi itu Rasulullah bergegas meninggalkan Mina menuju Masjidilharam, Makkah untuk melaksanakan Tawaf Ifadah (Tawaf Rukun) karena merupakan bagian dari Rukun Haji yang tidak boleh ditinggalkan.
Diterbitkan oleh aalfarghani . Lintasberita.com