Tiada Tuhan Selain Allah, Muhammad Rasulullah

Selasa, 07 Agustus 2012

Lailatul Qodr


وَسَبَبُ نُزُوْلِ هَذِهِ السُّوْرَةِ (القَدْرِ) عَنِ ابْنِ عَبّاَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُماَ أَنَّهُ قاَلَ ؛ ذَكَرَ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبْدًا يُقاَلُ لَهُ شَمْعُوْنْ الغاَزِى وَهُوَ غَزاَ الكُفاَرَ أَلْفَ شَهْرٍ وَكاَنَ سِلاَخُهُ لَحْىُ جَمَلٍ وَلَيْسَ لَهُ غَيْرُهاَ مِنْ آلَةِ حَرَبٍ وَكُلَّماَ ضَرَبَ الكُفاَرَ بِهَذاَ اللَّحْيِ قَتَلَ ماَلاَيُحْصَى عَدَدُهُمْ Sebab turun surat Al-Qodr ialah sebagaimana riwayat Ibnu Abbas, beliau berkata ; Suatu hari malaikat Jibril bercerita kepada Nabi Saw, tentang kisah seorang hamba yang memiliki kekuatan super, namanya Sam’un Al-Ghozy, seorang pembela agama, berperang melawan kaum kafir selama 1000 bulan, hanya berbekal tulang dagu unta sebagai senjata, tidak memiliki senjata lain. Setiap kali menghantam kaum kafir dengan janggut untanya, terbunuhlah banyak kaum kafir dalam jumlah yang tidak terhitung. فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ , وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ فَيَأْكُلَهُ , فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ , فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ وَهِىَ كاَفِرَةٌ إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً إِنْ قَتَلْتِ زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِ Jika ia merasa haus maka keluar air tawar dari tempat giginya, untuk ia minum, jika ia lapar maka dari tempat itu pula tumbuh daging dan ia memakannya. Demikianlah keadaan Sam’un sang super power dalam hari-harinya, sehingga usianya sampai 1000 bulan, yaitu 83 tahun 4 bulan. Kaum kafir tetap tidak mampu mengalahkannya. Dia suatu kesempatan Kaum kafir ini berkata kepada istri Sam’un, karena istri Sam’un ini seorang kafir, “Kami akan memberi uang banyak, jika kamu dapat membunuh suamimu” Sang istri menjawab “Aku tidak sanggup membunuhnya” فَقاَلُوْا نُعْطِيْكِ حَبْلاً شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ , فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ نَوْمِهِ فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ , ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ بِسِلْسِلَةٍ فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ السِّلْسِلَةُ Kaum kafir memberikan saran, kami memberimu tali tambang yang kuat, ikatlah kedua kaki dan tangan Sam’un di saat ia tidur, dan kami akan membunuhnya. Singkat cerita, Sam’un diikat istrinya di saat tidur, ia terbangun dan berkata “Siapa yang mengikatku ?” istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin mengujimu.” Kemudian Sam’un menggerakkan tangannya, sekali gerakan terputuslah ikat tambang itu. Keesokan harinya kaum kafir datang lagi kepada istri Sam’un membawa rantai, Sam’un diikat saat tidur, Sam’un terbangun dan berkata “Siapa yang mengikatku?” istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin mengujimu.” Kemudian Sam’un menggerakkan tangannya, sekali gerakan terputuslah rantai itu. فَقاَلَ ياَإِمْرَأَتِى أَناَ وَلِىٌّ مِنْ أَوْلِياَءِ اللهِ تَعاَلىَ لاَيَغْلِبُ عَلَىَّ شَيْءٌ مِنْ أَمْرِ الدُّنْياَ إِلاَّ شَعْرِى هَذاَ , وَكاَنَ لَهُ شِعْرٌ طَوِيْلٌ , فَسَمِعَتْ امْرَأَتُهُ Sang super power Sam’un berkata “Wahai istriku aku wali diantara wali kekasih Allah, segala perkara dunia ini tidak ada yang sanggup mengalahkan diriku, aku punya rambut ini, ia memang berambut panjang. Dan ucapan itu terdengar istrinya. فَلَمَّا ناَمَ قَطَعَتْ ذَواَئِبَهُ فىِ حاَلِ نَوْمِهِ , وَكاَنَتْ ثَماَنِىُ قَطْعٍ مِنْ شَعْرِ رَأْسِهِ وَكُلُّهاَ تَجِرُّ عَلَى الأَرْضِ , فَشَدَّتْ بِأَرْبَعَ ذَوَائِبَ , مِنْهاَ يَدَيْهِ وَبِالأَرْبَعِ الأُخْرَى رَجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ , فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَلَمْ يَقْدِرُ عَلَى قَطْعِهاَ Ketika Sam’un tertidur, istrinya mengunting rambut panjang Sam’un, guntingan rambutnya menjadi 8 potong, semua jatuh ke tanah, sang istri mengikat Sam’un dengan 4 potongan rambut, 4 potong pertama mengikat kedua tangannya, 4 potong kedua mengikat kedua kakinya. Sam’un terbangun dan berkata “Siapa yang mengikatku ?” istrinya menjawab “Aku, aku mengikat karena ingin mengujimu.” Kali ini Sam’un tidak mampu melepaskan ikatan itu. فَأَخْبَرَتْ امْرَأَتُهُ الكُفاَرَ , فَجاَؤُا وَذَهَبُوْا بِهِ إِلىَ مَذْبَحِهِمْ وَكاَنَ فِيْهِ عُمُوْدٌ فَأَوْثَقُوْهُ عَلَى ذَلِكَ العُمُوْدِ , فَقَطَعُوْا أُذُنَيْهِ وَعَيْنَيْهِ وَشَفَتَيْهِ وَلِساَنَهُ وَيَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ وَكُلُّهُمْ يَجْتَمِعُوْنَ فىِ ذَلِكَ البَيْتِ Kemudian sang istri memberitahukannya kepada kaum kafir, mereka beramai-ramai membawa Sam’un ke sebuah rumah, tempat mereka menghukum mati seseorang dengan memenggal lehernya, di tengah rumah itu terdapat tiang, mereka mengikat Sam’un di tiang itu, mereka memotong kedua telinga Sam’un, mencongkel kedua mata Sam’un, menggunting bibir dan lidah Sam’un, kedua tangan dan kedua kakinya pun di potong, semua orang berkumpul menyaksikan Sam’un di mutilasi di rumah tersebut. فَاَوْحَى اللهُ تَعاَلىَ إِلَيْهِ ؛ أَىُّ شَيْءٍ تُرِيْدُ بِهِمْ أَصْنَعُهُ ؟ فَقاَلَ أَنْ تُعْطِيَنِى مِنَ القُوَّةِ حَتَّى أَحْرَكَ عُمُوْدَ هَذاَ البَيْتِ فَيَنْهَدِمَ عَلَيْهِمْ , فَقَواَهُ اللهُ وَحَرَّكَ نَفْسَهُ فَوَقَعَ السَّقَفُ عَلَيْهِمْ وَأَهْلَكُوْا جَمِيْعاً وَامْرَأَتُهُ مَعَهُمْ , فَأَنْجاَهُ اللهُ تَعاَلىَ مِنْهُمْ وَرَدَّ اللهُ عَلَيْهِ أَعْضاَءَهُ Disaat kritis seperti itu Allah memberi wahyu (kasih sayang) kepada Sam’un dan menawarkan “Apa yang kamu inginkan pada kaum kafir ini, Aku akan melakukannya wahai Sam’un ?” Sam’un menjawab “Berilah aku kekuatan, aku ingin menghancurkan tiang ini, sehingga rubuh dan menimpa mereka. Allah Swt pun memberinya kekuatan dan Sam’un menggerakkan dirinya, dan hancurlah tiang rumah itu, atapnya menimpa semua orang sehingga tewas, termasuk istrinya. Allah selamatkan Sam’un dan Allah kembalikan keadaan tubuh Sam’un seperti sedia kala. فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ قِياَمِ لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ فىِ سَبِيْلِ اللهِ Setelah peristiwa itu Sam’un melakukan ibadah selama 1000 bulan, malamnya tahajud siangnya berpuasa. Ia juga berperang membela Agama Allah. فَبَكَى أَصْحاَبُ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِشْتِياَقاً لِذَلِكَ , فَقاَلُوْا ياَرَسُوْلَ اللهِ هَلْ تَدْرِى ثَواَبَهُ ؟ فَقاَلَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ السَّلاَمُ لآَأَدْرِى Mendengar kisah Sam’un itu, para sahabat Nabi Saw terharu, mereka bertanya “Wahai Rasulullah apa tuan tahu, berapa besar pahala Sam’un ibadah seperti itu ?” Nabi menjawab “Aku tidak mengetahuinya” فَأَنْزَلَ اللهُ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِهَذِهِ السُّوْرَةِ (القَدْرِ) وَقاَلَ ياَمُحَمَّدْ أَعْتَيْطُكَ وَأُمَّتَكَ لَيْلَةَ القَدْرِ العِباَدَةُ فِيْهاَ أَفْضَلُ مِنْ عِباَدَةِ سَبْعِيْنَ أَلْفِ شَهْرٍ Maka Allah turunkan malaikat Jibril membawa surat Al-Qodr, dan berkata “Wahai Muhammad aku berikan kamu dan ummatmu Lailatulqodr, melakukan ibadah di malam itu lebih baik dari ibadah 70 ribu bulan”. قاَلَ الإِماَمُ الرَّازِى فَإِذاَ طَلَعَ الفَجْرُ فىِ لَيْلَةِ القَدْرِ ناَدَى جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ياَمَعْشَرَ المَلاَئِكَةِ الرَّحِيْلَ الرَّحِيْلَ , فَيَقُوْلُوْنَ ياَجَبْرَئِيْلُ ماَصَنَعَ اللهُ بِالمُسْلِمِيْنَ فىِ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ أُمَةِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ السَّلاَمُ فَيَقُوْلُ لَهُمْ ؛ إِنَّ اللهَ تَعاَلىَ نَظَرَ إِلَيْهِمْ بِالرَّحْمَةِ وَعَفاَ عَنْهُمْ وَغَفَرَ لَهُمْ إِلاَّ أَرْبَعَةَ نَفَرٍ , قاَلُوْا مَنْ هَؤُلاَءِ الأَرْبَعَة ؟ قاَلَ مُدَمِنُ الخَمْرِ وَعاَقُ الواَلِدَيْنِ وَقاَطِعُ الرَّحْمِ وَالمَشاَحِنُ , يَعْنِى المُصاَرِمُ وَهُوَ الَّذِى لاَيُكَلِّمُ أَخاَهُ فَوْقَ ثَلاَثَةِ أَيّاَمٍ Imam Ar-Rozi berkata ; Apabila fajar telah terbit di malam qodar, maka malaikat Jibril berkata (jumpa pers) Jibril : Wahai para malaikat, kumpul kemari dan kumpul kemari.., Para malaikat : Ya Jibril apa yang Allah perbuat untuk kaum muslimin di malam mini dari ummat Nabi Muhammad SAW? Jibril : Sesungguhnya Allah memandang kepada mereka dengan penuh kasih sayang, Allah memaafkan serta ngampuni dosa-dosa mereka, kecuali empat kelompok. Para malaikat Siapa empat kelompok itu ? Jibril : Pertama, orang yang membiasakan diri minum arak, mabuk-mabukan. Kedua, Orang yang durhaka kepada orang tua. Ketiga, orang yang memutus silaturrahmi. Keempat, orang yang bertengkar, yaitu pertengkaran dengan sesama yang belum damai dalam jangka waktu tiga hari. Pustaka : Durratun-Nasihin - Syekh Ustman bin Hasan bin Ahmad, hal. 284-285 Disebabkan banyak dan adanya perbedaan dalalah pada hadits-hadits yang diriwayatkan mengenai lailatulqodar, muncul pula perbedaan penarikan kesimpulan dikalangan para ulama dalam menentukan kapan jatuhnya malam penuh kemuliaan tersebut. Tapi, pendapat paling rajih adalah malam-malam sepuluh terakhir, terutama pada malam-malam ganjil; malam ke 21, 23, 25, 27 atau 29. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda; (التمسوها في العشر الأواخر، في الوتر". رواه البخاري (1912" “ Silahkan kalian jelang disepuluh malam terakhir.. dimalam ganjil” (H.R. Bukhari). Para ulama kita juga menyebutkan beberapa pertanda saat tibanya malam lailatulqadar, diantaranya; 1. Di malam tersebut cuaca dan suhu udara bagus; udara tenang, tidak ada ribut dan angin kencang. Suhu yang adem, tidak panas dan tidak dingin. قال عليه الصلاة والسلام: " ليلة القدر ليلة طلقة لا حارة ولا باردة، تصبح الشمس يومها حمراء ضعيفة ". رواه ابن خزيمة . Rasulullah saw bersabda; "malam lailatulqodr malam yang nyaman, tidak panas dan tidak dingin. Pagi harinya matahari terbit merah pudar..”. (H.R. Ibnu Khuzaimah). 2. Langit cerah dan cahaya malam terasa memancar lebih kuat. Bulan terang benderang sehingga bintang-bintang kurang terlihat. 3. Tidak ada meteor jatuh. " قال عليه الصلاة والسلام: " إني كنت أريت ليلة القدر ثم نسيتها. وهي في العشر الأواخر، وهي طلقة بلجة لا حارة ولا باردة، كأن فيها قمرا يفضح كواكبها. لا يخرج شيطانها حتى يخرج فجرها Rasulullah saw bersabda; “Aku pernah diperlihatkan malam lailatulqodar, tapi kemudian aku lupa. Ia dimalam sepuluh terakhir. Ia malam yang cerah, hening, tidak panas dan tidak dingin. Bulan seolah membentang cahayanya menutupi bintang-bintang. Setan pun tidak akan keluar hingga terbitnya fajar”. (H.R. Ibnu Hibban). من حديث واثلة بن الأسقع رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: " ليلة القدر ليلة بلجة لا حارة ولا باردة، لا يرمى فيها بنجم" الطبراني . Diriwayatkan oleh Imam Thabrany dari Watsilah bin asqo’ r.a bahwa Rasulullah saw pernah bersabda; “ malam lailatulqodar adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, dan tidak ada pelemparan meteor”. 4. Adanya kedamaian; dimalam tersebut seorang mukmin merasa diliputi kedamaian hati dan ketenangan batin lebih dari malam-malam yang lain. 5. Seorang yang melakukan qiyam akan merasakan kenikmatan yang lebih dibanding pada malam-malam lain. 6. Mungkin Allah memberitahukan atau memperlihatkan malam tersebut kepada seseorang lewat mimpi sebagaimana yang terjadi pada beberapa sahabat r.a. 7. Dipagi harinya matahari terbit dengan cahaya lembut tanpa sinar benderang layaknya bulan purnama, ataupun dengan sinaran redup. حديث أبي بن كعب رضي الله عنه أنه قال: أخبرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم: " أنها تطلع يومئذ لا شعاع لها ". رواه مسلم. Ubay bin ka’ab ra mengisahkan bahwa Rasulullah saw pernah memberitahu; “bahwa (matahari) terbit pada paginya tanpa sinaran benderang”. (H.R. Muslim). Banyak amalan yang bisa dilakukan setiap orang untuk mengisi malam penuh berkah tersebut. Malam lailatulqodar adalah malam ibadah, malam ketaatan dan amal shalih, malam sholat dan tilawah, zikir dan doa, sedekah dan muamalah yang baik. Hal terkecil yang tidak seharusnya diluputkan oleh seorang muslim untuk ia lakukan pada malam tersebut adalah sholat isya dan shubuh berjama’ah. Karena hal tersebut ibarat qiyam semalaman penuh. Diriwayatkan bahwa rasulullah pernah bersabda; “ siapa yang sholat isya berjama’ah, seolah ia sholat separuh malam. Siapa sholat shubuh berjama’ah, seolah ia sholat semalam penuh”. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "من صلى العشاء في جماعة، فكأنما قام نصف الليل. ومن صلى الصبح في جماعة، فكأنما صلى الليل كله". رواه أحمد ومسلم Bagi siapapun yang mendapati malam tersebut, doa terbaik untuk ia lantunkan adalah istighfar, berdoa memohon keampunan. عن عائشة رضي الله عنها قالت: قلت : " يا رسول الله، أرأيت إن وافقت ليلة القدر، ما أقول" ؟. قال: "قولي: (اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني)". رواه الإمام أحمد والترمذي (3513) وابن ماجه (3850 Dari ‘Aisyah r.a, ia pernah menanya Rasulullah saw; “ Ya Rasulallah, apa pendapatmu jika aku mendapati lalilatulqodar, apa yang harus kuucapkan”. “ ucapkan; allahumma innaka ‘afuww-un karim, tuhibbu al’afwa fa’fu ‘anni” “Ya allah.. sungguh engkau maha pemaaf lagi maha mulia, kau suka memaafkan.. maafkanlah kesalahanku”. Moga bermanfaat, wallahu a’lam bish-showab. (dari berbagai sumber)