Tiada Tuhan Selain Allah, Muhammad Rasulullah

Rabu, 26 Mei 2010

52. ATH THUUR (BUKIT)

52. Ath Thuur
Muqaddimah

Surat Ath Thuur terdiri atas 49 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat As Sajdah. Dinamai Ath Thuur (Bukit) diambil dari perkataan Ath Thuur yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan bukit di sini ialah bukit Thursina yang terletak di semenanjung Sinai, tempat Nabi Musa menerima wahyu dari Tuhannya.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:
Keadaan orang-orang kafir di dalam neraka dan keadaan orang-orang beriman di dalam surga; bukti kekuasaan dan keesaan Allah;setiap orang bertanggung jawab terhadap perbuatannya masing-masing, sekalipun demikian bapak dan anak akan dikumpulkan Allah dalam surga apabila kedua- duanya sama-sama beriman.

2. Hukum-hukum
Kewajiban untuk tetap berda'wah dan anjuran melakukan zikir dan tasbih pada waktu siang dan malam.

3. Dan lain-lain:
Orang-orang zalim pasti mendapat siksaan Allah di dunia dan di akhirat; Allah tetap akan menjaga dan melindungi Nabi Muhammad s.a.w.


ATH THUUR (BUKIT)
SURAT KE 52 : 49 ayat



Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

SUMPAH-SUMPAH YANG MENANDASKAN BAHWA AZAB PASTI DATANG KEPADA ORANG-ORANG YANG MENDUSTAKAN DAN KARUNIANYA PASTI AKAN DILIMPAHKAN KEPADA ORANG-ORANG YANG TAKWA

1. Demi bukit[1424],


[1424]. Yang dimaksud bukit di sini ialah bukit Thur.


2. dan Kitab yang ditulis,

3. pada lembaran yang terbuka,

4. dan demi Baitul Ma'mur[1425],


[1425]. Baitul Ma'mur ialah Ka'bah karena Ka'bah selalu mendapat kunjungan Haji, 'Umrah, Tawaf dan lain-lain atau sebuah rumah di langit yang ketujuh yang saban hari dimasuki oleh 70.000 malaikat.


5. dan atap yang ditinggikan (langit),

6. dan laut yang di dalam tanahnya ada api,

7. sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi,

8. tidak seorangpun yang dapat menolaknya,

9. pada hari ketika langit benar-benar bergoncang,

10. dan gunung benar-benar berjalan.

11. Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,

12. (yaitu) orang-orang yang bermain-main dalam kebathilan,

13. pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat- kuatnya.

14. (Dikatakan kepada mereka): "Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya".

15. Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat?

16. Masukklah kamu ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.

17. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan,

18. mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka.

19. (Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan",

20. mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.

21. Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka[1426], dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.


[1426]. Maksudnya: anak cucu mereka yang beriman itu ditinggikan Allah derajatnya sebagai derajat bapak- bapak mereka, dan dikumpulkan dengan bapak-bapak mereka dalam surga.


22. Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini.

23. Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas) yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa.

24. Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan.

25. Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya.

26. Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)".

27. Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka.

28. Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.


BANTAHAN-BANTAHAN ALLAH TERHADAP OCEHAN-OCEHAN KAUM MUSYRIKIN

29. Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu disebabkan nikmat Tuhanmu bukanlah seorang tukang tenun dan bukan pula seorang gila.

30. Bahkan mereka mengatakan: "Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya".

31. Katakanlah: "Tunggulah, maka sesungguhnya akupun termasuk orang yang menunggu (pula) bersama kamu".

32. Apakah mereka diperintah oleh fikiran-fikiran mereka untuk mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang melampaui batas?

33. Ataukah mereka mengatakan: "Dia (Muhammad) membuat-buatnya". Sebenarnya mereka tidak beriman.

34. Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Quran itu jika mereka orang-orang yang benar.

35. Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?

36. Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).

37. Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa?

38. Ataukah mereka mempunyai tangga (ke langit) untuk mendengarkan pada tangga itu (hal-hal yang gaib)? Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka mendatangkan suatu keterangan yang nyata.

39. Ataukah untuk Allah anak-anak perempuan dan untuk kamu anak-anak laki-laki?

40. Ataukah kamu meminta upah kepada mereka sehingga mereka dibebani dengan hutang?

41. Apakah ada pada sisi mereka pengetahuan tentang yang gaib lalu mereka menuliskannya?

42. Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya? Maka orang-orang yang kafir itu merekalah yang kena tipu daya.

43. Ataukah mereka mempunyai tuhan selain Allah. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

44. Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur, mereka akan mengatakan: "Itu adalah awan yang bertindih-tindih".

45. Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan,

46. (yaitu) hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong.

47. Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui[1427].


[1427]. Yang dimaksud azab yang lain ialah adanya musim kemarau, kelaparan malapetaka yang menimpa mereka, azab kubur dan lain-lain.


KEHARUSAN BERSABAR, BERTASBIH DAN SHALAT MALAM

48. Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri[1428].,


[1428]. Maksudnya hendaklah bertasbih ketika kamu bangun dari tidur atau bangun meninggalkan majlis, atau ketika berdiri hendak shalat.


49. dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).

PENUTUP

Surat Ath Thuur mengandung hal-hal yang berhubungan dengan penegasan adanya hari berbangkit, keadaan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin di hari kiamat, keadaan surga sebagai tempat orang-orang yang bertakwa dan hujjah-hujjah yang menunjukkan kebatalan kepercayaan orang-orang musyrik. Surat ini diakhiri dengan menyebutkan nasehat-nasehat kepada Rasulullah s.a.w. dan orang-orang mukmin.

Hubungan surat Ath Thuur dengan surat An Najm

1. Surat Ath Thuur ditutup dengan menyebut bintang-bintang, sedang surat An Najm dibuka dengan menyebut bintang pula.
2. Dalam surat Ath Thuur disebutkan tuduhan orang kafir bahwa Al Quran dibuat oleh Nabi Muhammad s.a.w. sedang dalam surat An Najm ditegaskan bahwa Al Quran itu benar-benar wahyu dari Allah.
3. Dalam surat Ath Thuur diterangkan bahwa Nabi Muhammad s.a.w. selalu berada di bawah inayah Allah, sedang dalam surat An Najm dibayangkan bagaimana kebesaran dan kemuliaan Nabi Muhammad s.a.w.

Tidak ada komentar: