Tiada Tuhan Selain Allah, Muhammad Rasulullah

Rabu, 03 Maret 2010

IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH

IMAN KEPADA RASUL ALLAH

Allah adalah zat Maha Pencipta semua makhluk, baik yang tampak maupun yang gaib. Di antara makhluk yang tampak dan yang paling baik bentuk susunan tubuhnya adalah manusia. Adapun manusia pertama yang diciptakan Allah adalah Nabi Adam. a.s sebagai manusia nabi Adam diciptakan Allah tanpa Ayah dan Ibu. Kemudian Allah . Kemudian Allah menciptakan siti Hawa dari tulang rusuk nabi Adam a.s sebagai isterinya. Dari keduanya Allah menurunkan manusia, yang lama kelamaan manusia itu menjadi banyak dan bertebaran di muka bumi, hingga akhirnya terciptalah berbagai macam bangsa. Allah. Allah mengutus nabi dan rasul untuk setiap bangsa atau umat manusia.
Rasul adalah manusia pilihan Allah yang diberi wahyu oleh Allah dan diwajibkan menyampaikan wahyu tersebut kepada Umatnya, Sedangkan pengertian Nabi adalah manusia pilihan Allah diberi wahyu dan tidak diwajibkan menyampaikan kepada umatnya. Setiap Rasul adalah nabi tetapi tidaklah semua nabi itu rasul. Allah mengutus sepanjang masa mulai nabi Adam A.s sampai Nabi Muhammad SAW merupakan benang merah risalah yang tidak pernah terputus.
Adapun pengertian beriman kepada Rasul ialah percaya bahwa Allah telah memilih diantara anak dan cucu nabi Adam a.s, diutus untuk membimbing umatnya kejalan yang benar agar mereka hidup bahagia baik didunia maupun di akhirat kelak.
Firman Allah: Surat Mukmin ayat 78: lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya: “ Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil. ( Al-Mukmin ayat 78)
Jadi sebelum Nabi Muhammad SAW, Allam telah mengutus beberapa rasul. Sebagian dari rasul tersebut telah diceritakan kepada Nabi Muhammad SAW, dan sebagian lagi tidak diceritakankepadanya. Para nabi dan rasul yang tercantum nama atau kisah mereka dalam al-Qur’an ada 25 orang , yaitu Adam, Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, luth, Ismail, Ishak, Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Syu’aib, Harun, Musa, Ilyasa’, Zulkifli, Daud, Sulaeman, Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, dan Muhammad SAW.
Adapun lima diantara mereka mendapat gelar “Ulul Azmi” Atinya yang mempunyai ketabahan yang luar biasa dalam menjalankan tugas suci mereka, yaitu Nabi Nuh a.s, Ibrahim a.s, Musa a.s, Isa.a.s, dan Nabi Muhammad SAW.
Kemudian para rasul itu diberi mukjizat oleh Allah. Mukjizat adalah keadaan yang luar biasa yang terjadi dari seorang rasul untuk memperkuat atas kedatangan dan pengakuan mereka sebagai rasul , juga untuk melemahkan atau mengalahkan tantangan para musuhnya. Misalnya, tongkat Nabi Musa dapat jadi ular, Nabi Ibrahim tidak terbakar oleh api, Nabi Isa dapat menghidupkan orang yang telah meninggal dunia. Adapun Nabi Muhammad SAW, antara lain Isra’ dan Mi’raj dan yang paling besar adalah kitab suci Al-Qur’an.

B. Tanda Tanda Beriman kepada Rasul Allah.
1. Menjadikan Rasul sebagai suri Teladan.
Setiap Rasul adalah sebagai suri teladan hidup bagi umatnya. Baik itu masalah ibadahnya maupun dalam masalah muamalah, baik) tingkah laku maupun tutur katanya adalah baik dan benar sesuai dengan perintah Allah SWT. Semua rasul itu selalu terjaga dari kesalahan dan kelupaan”( ma’sum). Firman Allah : lihat Al-qur,an on line di gogle
artinya:Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi semesta alam ( Q.S. Al-Anbiya: 107)
Jadi, Allah mengutus para rasul itu adalah sebagai rahmat bagi semesta alam. Maka rasul cermin , panutan dan suri teladan bagi manusia sehingga akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat nanti. Untuk mencapai yang memuaskan dalam melaksakan tugas sucinya, para rasul mempunyai akhlak yang mulia dan sifat-sifat yang istimewa. Sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan menjadi empat sifat wajib bagi rasul dan empat sifat mustashil.

2. Mempercayai kebenaran ajaran yang dibawa Para Rasul.
Sebagai orang beragama Islam dan orang yang beriman kepada rasul Allah SWT. Kita wajib percaya bahwa ajaran yang dibawa para nabi dan rasul itu adalah benar. Ajaran tersebut benar-benar wahyu dari Allah SWT.
Firman Allah: lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (Al-Anbiya ayat: 25)
Mulai Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW.Dan diterangkan diatas bahwa semua rasul itu mengajak umatnya menyembah hanya kepada Allah yang Maha Esa saja. Jadi jelaslah kita tidak boleh ragu dengan ayat-ayat tersebut diatas. Oleh karena itu, kita wajib percaya akan kebenaran ajaran yang dibawa para rasul. Berdasarkan keterangan-keterangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kita harus meyakini kebenaran rasul tersebut.
3. Tidak Membedakan Para Rasul
Para rasul sama dan Islam tidak membedakan antara para rasul tersebut. Mereka juga membawa pokok ajaran yang sama, yaitu ajaran tauhid. Sedangkan perbedaan syari’at yang mereka ajarkan disebabkan perbedaan tempat dan wakktu sehingga memerlukan pula perbedaan peraturan. Orang Islam wajib beriman kepada semua rasul Allah tanpa kecuali. Semua rasul itu sama, yaitu orang yang diberi wahyu oleh Allah dan wajib menyampaikan kepada umatnya. Mereka membimbing umatnya untuk mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat. Firman Allah: lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya:. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” ( Q.S.Al-Baqoroh : 285)
Para Rasul itu wajib menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada umatnya, serta membimbingnya ke jalan yang lurus dan benar sehingga tercapailah hidup bahagia didunia dan di akhirat. Adapun nabi dan rasul yang tercantum dalam kitab Al-Qur’an ada 25 rasul sudah kita jelaskan diatas. Islam tidak membedakan rasul-rasul, kita wajib beriman kepada semua rasul, mulai rasul pertama dari Nabi Adam a.s sampai rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
C. Prilaku Yang Dituntunkan Para Rasul.
1. Berlaku Jujur dan benar.
Setiap Rasul mempungnyai sifat shiddiq artinya benar dalam perkataan amupun dalam perbuatan .Dan semua apa disampaikan rasul itu adalah benar-benar dari Allah, mereka mengajak manusia ke jalan yang benar yang diridhai oleh Allah SWT. Mustahil seorang rasul kidzib atau pembohong, sebab apa yang disampaikannya selalu benar dan dapat dipercaya karena sumbernya dari Allah SWT. Maka Beriman kepada Rasul Allah kita harus berlaku jujur dan benar sesuai dengan tuntunan rasul yang di wariskan kepada kita.
2. Tanggungjawab Mengemban Amanah
Rasul wajib memiliki sipat amanah artinya dapat dipercaya , mereka menjadi kepercayaan Allah untuk mengajarkan agama Allah kepada umat. Rasul mengemban etanggung jawab yang diamanahkan Allah kepadanya sampai-sampai menderita yang tiada tara. Nabi Yusuf pernah dipenjara karena tidak mau berbuat maksiat dengan isteri majikannya siti Julaeha, Nabi Ayyub menderita penyakit cacar yang berat disebabkan permintaan iblis terkutuk kepada Allah, dalam imannya Nabi Ayyub, Nabi Ibrahim dibakar oleh Raja Namruz dan lain sebagainya. Mengikuti rasul Allah harus siap untuk mengemban tanggungjawab yang berarti berani menanggung resiko.
3. Berlaku cerdas dan Bijaksana (Fathonah)
Sifat Rasul Allah adalah fathonah atau cerdas. Setiap rasul mempunyai kecerdasan yang tinggi, berbeda dengan manusia biasa. Dalam hal ini, mustahil seorang rasul Allah mempunyai baladah artinya bodoh.
Sikap dalam mengimani rasul Allah tidak cukup dengan menghafal nama-nama dan sifat-sifat mereka. Lebih dari itu kita harus mengikuti, patuh dan taat menjalankan apa yang diperintahkan dan meningglkan apa yang dilarangnya. Dalam Al-Qu’an Allah berfirman: lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya: Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya (Q.S. Al-Hasyar :7)

Tidak ada komentar: