Tiada Tuhan Selain Allah, Muhammad Rasulullah

Sabtu, 06 Maret 2010

SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW(1)

Islam bermula pada tahun 622 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira’, Arab Saudi. Sejarah Islam menceritakan perkembangan Islam sampai sekarang.
Islam muncul di Jazirah Arab pada kurun ke-7 masehi ketika Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu dari Allah s.w.t. Setelah kematian Rasullullah s.a.w. kerajaan Islam berkembang sejauh Samudra Atlantik di Barat dan Asia Tengah di Timur. Lama-kelamaan umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.Namun demikian, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah, kerajaan Abbasiyyah, kerajaan Turki Seljuk, Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal India, dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang terkuat dan terbesar di dunia. Tempat pembelajaran ilmu yang hebat telah mewujudkan satu Tamadun Islam yang agung.
Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutamanya pada Zaman Emas Islam.
Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa. Selepas Perang Dunia I, Kerajaan Ottoman yaitu kekaisaran Islam terakhir tumbang menyembah bumi.
Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang dilewati oleh jalur sutera. Kebanyakkan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada sesetengahnya merupakan pengikut agama Kristian dan Yahudi. Mekah ialah tempat suci bagi bangsa Arab ketika itu karana di situ terdapatnya berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat Telaga Zamzam dan yang paling penting sekali Kaabah.
Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan di Mekah pada Tahun Gajah (570 atau 571 masihi). Beliau merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin bdul Muthalib dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia. Beliau dibesarkan oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Baginda kemudiannya kawin dengan Siti Khadijah dan menjalani kehidupan yang selesa dan aman.
Namun demikian, ketika Nabi Muhammad s.a.w. berusia lebih kurang 40 tahun, beliau didatangi oleh Malaikat Jibril a.s. Sesudah beberapa waktu beliau mengajar ajaran Islam secara tertutup kepada rekan-rekan terdekatnya dan seterusnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah.
Pada tahun 622 masehi, baginda dan pengikutnya berhijrah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah. Peristiwa lain yang terjadi setelah hijrah adalah dimulainya kalender Hijrah .
Mekah dan Madinah kemudiannya berperang. Nabi Muhammad s.a.w. memenangi banyak pertempuran walaupun ada di antaranya tentera Islam yang tewas. Lama kelamaan orang-orang Islam menjadi kuat dan berjaya membuka Kota Mekah. Selepas kewafatan Nabi Muhammad s.a.w., seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan orang Islam.
A. Sosok Nabi Muhammad saw sebagai seorang manusia.
Sudahkah kamu berprilaku seperti Rasulullah saw? Beliau terkenal sebagai orang yang jujur, pemimpin yang selalu memikirkan rakyat, dan juga seorang pemaaf. Kita harus meneladani kepribadian Rasulullah tersebut, karena prilaku yang demikian sangat berguna bagi bangsa,, Negara dan Agama. Keteladanan Rasulullah terbukti saat beliau menyebarkan agama Islam yang penuh rintangan di Mekkah. Keteladanan apakah yang bisa kamu ambil dardi pristiwa penyebaran Islam tersebut?.
Menghayati perjuangan Rasulullah saw. Sangatlah penting sehingga akan tumbuh rasa cinta kita kepada beliau dan menjadikannya suri teladan dalam kehidupan.
Agama Islam berkembang dengan banyak pengorbanan, baik disegi harta, jiwa, dan tenaga. Kita harus berterima kasih atas perjuangan Nabi Muhammad saw dan sahabat –sahabatnya serta para tabi’it tabi’in dan para ulama salihin yang dengan ikhlas berjuang demi perkembangan Islam. Marilah kita pelajari dakwah Rasulullah saw. Tersebut pada priode Mekkah dan reaksi masyarakat terhadap kedatangan Islam
Nabi Muhammad saw adalah nabi yang terakhir dan pemberi cahaya keimanan bagi umat manusia. Kelahiran Nabi Muhammad saw menjadi rahmat bagi semesta alam. Sekitar tahun 570 M, Arab merupakan jazirah yang tandus. Tanahnya terdiri atas bukit-bukit batu, gurun sahara dan padang pasir yang terhampar luas. Iklimnya sangat panas dan hampir semua wilayahnya dikelilingi lautan keadaan sosial masyarakat rusak parah. Keadaan akidahnya sesat, pemujaan terhadap patung berhala ada di mana-mana, perjudian, mabuk-mabukan dan menjadikan kaum wanita sekedar pemuas nafsu sudah menjadi tradisi. Semua itu menandakan kerusakan perilaku kehidupan yang parah.
Di tengah-tengah kesesatan akidah dan kerusakan akhlak, lahirlah bayi laki-laki dalam keadaan yakin. Ayahnya yang bernama Abdullah telah wafat ketika beliau berusia 3 bulan dalam kandungan ibunya ( Aminah). Keduanya merupakan keturunan bangsawan Quresy. Bapaknya adalah putri dari Wahab bin Abdul Manaf bin Zuhrah bin Qilab. Muhammad lahir pada hari senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah bertepatan tanggal 20 April 571 M. Disebut tahun Gajah karena pada tahun itu kota Mekkah sedang deserbu tentara Abrahah dari Habsyi Yaman. Abrahah adalah gubernur Ethiopia yang datang dengan berkenderaan gajah. Maksud Abrahah untuk menghancurkan Ka’bah itu sia-sia. Abrahah dan tentaranya hancur oleh lemparan batu kerikil yang dibawa oleh burung Ababil atas perintah Allah. Peristiwa hancurnya tentara gajah itu dijelaskan dalam Al Qur’an surat Al Fil.
Kesedihan Abdul Muthalib atas kematian anaknya (Abdullah) menjadi hilang dengan lahirnya cucu laki-laki. Abdul Muthalib membopong cucu laki-lakinya mengelilingi ka’bah yang disaksikan oleh seluruh bangsawan Quresy lalu anak tersebut diberi nama Muhammad oleh kakeknya artinya ” yang terpuji”.
Sudah kebiasaan orang Mekkah untuk menyusukan dan membesarkan anaknya di kampung yang yang udaranya masih segar, sehat dan alami. Pada mulanya orang-orang kampung tidak ada yang mau menyusukan karena tahu beliau yatim dan miskin. Melihat kenyataan ini, kesedihan Aminah bertambah dalam dan sambil memperhatikan bayi laki-lakinya, pikirannya melayang teringat pada al marhum suaminya. Mula-mula orang menyusui Muhammad saw ialah ibunya sendiri. Setelah itu, Muhammad disusui oleh Suaibah Al Aslamiyah(bekas budak Abu Lahab), lalu Halimah binti Abu Duaib As Sa’diyah. Halimah berasal dari pegunungan mencoba membawa dan menyusui Muhammad, dengan harapan Muhammad itu akan membawa berkah. Halimah menyusukannya selama 2 tahun dan mengasuhnya selama 2 tahun sesudah itu maka genaplah 4 tahun dalam asuhannya. Sebenarnya Halimah masih ingin merawat Muhammad lebih lama lagi, tetapi Aminah sangat
Merindukan putranya. Setelah itu, Aminah memintanya untuk merawat Muhammad. Pada usia 6 tahun Muhammad diajak ibunya ke Madinah sambil ziarah ke makam ayahnya dengan disertai Ummu Aiman (budak peninggalan al marhum ayahnya). Ini merupakan perjalanan jauh kali pertama bagi Muhammad dan merupakan perkenalan pertama dengan alam bebas.
Setelah sampai di Madinah dan bertemu dengan kerabat-kerabatnya, Muhammad diajak ke makam ayahnya. Beberapa tahun sebelumnya, ia pernah mendengar cerita tentang ayahnya. Ia menatap sedih makam ayahnya. Kesedihannya masih belum hilang, ketika diajak melanjut perjalanan pulang ke Mekkah. Dalam perjalanan pulang, yaitu di Abwa’ Aminah jatuh sakit lalu meninggal dunia. Jenazahnya dimakamkan di tempat ia meninggal. Dahulu Muhammad tidak menyaksikan ayahnya wafat, kini ia menyaksikan langsung kepergian ibunya untuk selama-lamanya. Kesedihan yang dahulu belum hilang, sekarang ditambah kesedihan yang lebih mendalam lagi. Dengan keadaan yatim piatu Muhammad melanjutkan perjalanan pulang menempuh jarak jauh hannya desertai Ummu Aiman. Setelah sampai di Mekkah, ia di asuh oleh kakeknya. Tidak lama kemudian sewaktu ia berusia 8 tahun, kakeknya wafat. Muhammad memang dipersiapkan untuk menjadi nabi dan rasul. Sepanjang hayatnya selalu diberi cobaan dengan berbagai rantai kesedihan yang tidak putus-putusnya. Sebelumnya wafat, Abdul Muthalib berwasiat agar Muhammad di asuh oleh pamannya, yaitu Abu Thalib. Abu Thalib ialah anaknya, dia seorang pedagang ke negeri Syam(Syiria). Walaupun Abu Thalib sendiri punya anak, tetapi beliau tidak membedakan antara anak sendiri dan kemenakannya.
Pada usia 12 tahun, Muhammad diajak Abu Thalib berdagang ke negeri Syam. Setelah sampai di Syam , mereka singgah di Bashra( suatu kota yang disana ada biara). Disana mereka bertemu dengan Pendeta Bukhaira dan menasehatkan Abu Thalib agar segera membawa Muhammad pulang ke Mekkah dan menjaganya baik-baik. Pendeta Bukhaira mengetahui dan memperhatikan keadaan Muhammad bahwa ada tanda-tanda seorang nabi dan rasul.
Pada usia 14 tahun, Muhammad sudah berani mengikuti pamannya(zubair) dalam lperang Fijar( Harbal Fijar) perang kesucian. Perang itu terjadi antara suku Quresy dan suku Qais yang disebabkan oleh persoalan keturunan dan kebangsawanan. Dalam perang itu, Muhammad membantu menyediakan perlengkapan perang, yaitu memunguti anak panah dan membawanya untuk dilepaskan kepada musuh.
Pada usia menjelang dewasa, Muhammad menjualkan barang dagangan Khadijah, Khadijah adalah seorang janda kaya, bangsawan dan budiman. Khadijah sangat tertarik pada perilaku dan kejujuran Muhammad. Akhirnya, pada usia 25 tahun ia menikah dengan Khadijah yang usianya 40 tahun. Selama berumah tangga dengan Khadijah Muhammad memiliki enam anak, yaitu:
a. Qasim, wafat ketika usia 2 tahun
b. Zaenab menikah dengan Abal
c. Ruqayyah menikah dengan Usman bin Affan
d. Ummu Kalsum menikah dengan Usman bin Affan
e. Fatimah Az Zahrah menikah dengan Ali bin Thalib r.a
f. Abdullah wafat ketika masih kecil.
Pada waktu beliau berusia 35 tahun di Mekkah terjadi banjir besar sehingga Hajar Aswad runtuh. Setelah peristiwa runtuhnya hajar aswad, hampir terjadi pertumpahan darah antar kabilah karena masing-masing berebut untuk mengangkat atau membetulkan ke tempat semula. Semua kabilah memutuskan untuk minta pengadilan pada Muhammad. Ternyata cara-cara pengadilan dari beliau bisa diterima dan memuaskan semua kabilah. Oleh karena hal tersebut beliau digelar Al Amin yang artinya orang yang dioercaya.

Tidak ada komentar: