Tiada Tuhan Selain Allah, Muhammad Rasulullah

Rabu, 10 Maret 2010

Keadilan Ridla dan Amal Shaleh

KEADILAN RIDLA DAN AMAL SHALEH


Keadilan berasal dari kata adil, artinya dapat meletakkan sesuatu pada tempatnya. Sifat adil artinya suatu sifat yang teguh, kukuh, yang tidak menunjukkan memihak kepada seseorang atau golongan. Adil itu sifat yang mulia dan sikap yang lurus tidak terpengaruh karena faktor keluarga, hubungan kasih sayang, karib kerabat, golongan dan sebagainya.
Allah SWT menetapkan bahwa setiap manusia masing-masing bertanggung jawab atas perbuatannya. Seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain dan tidak memperoleh pahala selain apa yang telah diusahakannya sendiri. Terhadap semua hasil usaha seseorang, Allah SWT akan membalasnya dengan balasan yang adil dan yang setimpal.

Hal ini telah dijelaskan dalam firman Allah SWT.

Artinya : “38. (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, 39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, 40. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). 41. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, 42. dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu). ” (QS An Najm : 38-42)lihat Al-Qur’an di google

Sesungguhnya Allah menyruh manusia untuk berbuat adil, sebagaimana firmannya :
Artinya : “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS Al Hujurat : 9) lihat Al-Qur’an di google
Berlaku adil dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berlaku adil kepad Allah SWT, kepada diri sendiri, kepada orang lain dan kepada makhluk lain (lingkungan)
1. Berlaku adil kepada Allah SWT
Pengertian berlaku adil kepada Allah SWT adalah kita harus menempatkan diri pada tempat yang benar, yakni sebagai makhluk Allah SWT dan dengan utuh melaksanakan apa yang telah diwajibkan kepada kita
Untuk mewujudkan keadilan kita kepada Allah SWT, kita wajib beriman kepada Allah SWT, jangan menyekutukannya dengan sesuatu yang lain dan mengimani nabi Muhammad SAW sebagai utusannya. Menjunjung tinggi petunjuk dan kebenaran daripadaNya, yaitu mengimani Al Qur’an sebagai wahyu Allah SWT mentaati ketentuannya dengan melaksanakan perintahnya dan meninggalkan larangannya. Menyembah kepadanya dengan melaksanakan shalat, zakat, puasa, dan ibadah lainnya
2. Berlaku adil kepada diri sendiri
Pengertian berlaku adil kepada diri sendiri yaitu menempatka diri sendiri pada tempat yang baik dan benar. Untuk itu kita harus teguh, kukuh menempatkan diri kita agar tetap terjaga dan terpelihara dalam kebaikan dan keselamatan, jangan menganiaya diri sendiri dengan menuruti hawa nafsu, minum minuman keras, dusta, enggan berbuat baik dan jangan membuat kemudharatan (keburukan) yang akibatnya akan buruk pula pada kesehatan, jiwa, harta dan kehormatan diri. Kita harus menjaga dan memelihara agar diri sendiri hidup selamat bahagia didunia dan akhirat kelak. Kita harus jujur terhadap diri sendiri dan jika berbuat salah kita harus berani mengoreksinya
3. Berlaku adil kepada orang lain
Pengertian berlaku adil kepada orang lain adalah menempatkan orang lain pada tempatnya yang sesuai, layak dan benar. Memberikan hak orang lain dengan jujur, tidak mengurangi sedikitpun hak yang harus diterimanya. Tidak menyakiti dan merugikan orang lain, baik berupa materiil maupun non materiil. Bila sebagai hakim, putuskanlah perkara dengan adil. Kalau menjadi pelayan masyarakat maka layanilah masyarakat dengan baik dan adil
4. Berlaku adil kepada makhluk lain (lingkungan)
Berlaku adil kepada makhluk lain yaitu dapat menempatkan makhluknlain pada tempatnya yang sesuai, misalnya adil kepada binatang, harus menempatkannya pada tempat yang layak menurut kebiasaan binatang tersebut. Jika memelihara binatang harus disediakan tempat dan makanannya yang memadai. Jika binatang itu akan dimanfaatkan untuk kendaraan atau usaha pertanian hendaknya dengan cara yang wajar, jangan memberi beban yang melampaui batas. Demikian pula jika hendak dimakan, maka hendaklah disembelih dengan cara yang telah ditentukan oleh ajaran agama, dengan cara yang baik dan tidak menimbulkan kesakitan bagi si binatang itu. Menjaga kelestarian lingkungan juga termasuk berbuat adil kepada makhluk lain.
5. Keutamaan Keadilan
Keutamaan berlaku adil antara lain :
1. Terciptanya rasa aman, tentram, tenang dalam jiwa dan tidak ada rasa khawatir kepada orang lain, karena tidak pernah melakukan perbuatan yang merugikan atau menyakiti orang lain
2. Membentuk pribadi yang dapat melaksanakan kewajiban dengan baik, taat dan patuh terhadap Allah SWT melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
3. Menciptakan ketentraman dan kerukunan hidup, hubungan yan harmonis dan tertib dengan orang lain
4. dapat memanfaatkan alam sekitar untuk kemashlahatan dan kebaikan hidup di dunia dan akhirat. Allah berfirman.
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Maidah : lihat Al-Qur’an di google
1. Mengharap Ridha Allah

1). Pengertian
Ridha Allah ialah suatu sikap dan usaha untuk menggapai kasih sayang dari yang Maha Kuasa Allah swt. Usaha itu antara lain Iman yang mantap kepada Allah,Sholat lima waktu, Berbuat baik kepada kedua orang tua,sabar menerima ujian Allah dan cobaan bersyukur ats nikmat yang diberikan oleh Allah.
2). Iman yang mantap kepada Allah.
Iman adalah keadaan jiwa seseorang mengakui keberadaan, kekuasaan, kemuliaan dan keagungan yang maha kuasa. Iman itu mendorong dirinya melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Sesuai dengan Firman Allah swt surat Al Hujurat ayat 15 berbunyi:
Artinya:”Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” ( QS Al Hujurat ayat 15 ) lihat Al-Qur’an di google

3). Sholat lima waktu

Sholat adalah salah satu rukun Islam yang paling sering dilaksanakan, dibandingkan dengan puasa, zakat dan haji. Kenapa demikian karena itu merupakan yang paling utama sebagai komunikasi kepada Allah, sholat sebagai tiang agama, dan amal yang paling pertama kali di tanya di hari kiamat, Amal yang sangat mempengaruhi dinilai atau tidaknya nanti di akhirat. Sebagai firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 45
Artinya:”Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’” lihat Al-Qur’an di google

4). Berbuat baik kepada dua orang tua

Jalan yang lain dalam menggapai ridha Allah melalui birrul walidain. Birrul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua merupakan masalah yang penting dalam Islam. Di dalam Al Qur’an, setelah memerintahkan menyembah Allah selanjutnya berbakti kepada dua orang tua. Dalam surat Al Isra Allah berfirman 23 – 24 berbunyi:
Artinya:”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[850]. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” lihat Al-Qur’an di google
Bentuk bentuk berbakti kepada dua orang tua
a) Berakhlak baik kepada keduanya
b) Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut atau berbicara dengan keduanya perkataan yang mulia.
c) Tawaduk ( rendah hati ) atau tidak boleh bersikap sombong karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan orang tua kita.
d) Memberi hadiah atau hibbah kepada kedua orang tua.
e) Mendoakan keduanya sebagaimana untuk keampunan dan kemuliaannya.
5) Sabar
Sabar kepada ujian yang Allah timpakan kepada kita baik, rasa takut, rasa lapar, penguranga harta, pengurangan diri dan pengurangan buah-buahan dan lain sebagainya. Sabar dari segala bencana yang kita terima dari Allah. Sebagai firman Allah ( Al Baqarah : 153 ) Artinya: …. Sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar. lihat Al-Qur’an di google

6). Syukur

Syukur adalah suatu sikap terima kepada Allah atas segala nikmat telah di kurniakan kepada kita, baik lahir maupun batin, baik untuk diri kita atau diluar diri kita seperti rezeki, rumah, kendaraan, dan lain sebaginya.

Tidak ada komentar: